ivory-pony-739786.hostingersite.com, PONTIANAK – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Sarang Semut Universitas Tanjungpura (UNTAN) kembali menyuguhkan pertunjukan seni berkualitas melalui Pentas Musik Etnik Progresif bertajuk “Ne’ Baruakng Urban 2: Binua Quantum”.
Acara yang berlangsung selama tiga hari, mulai Kamis (20/11/2025) hingga Sabtu (22/11/2025) ini digelar di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Kalimantan Barat.
Mengusung tiket masuk seharga Rp 30.000, pementasan ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga kritik sosial yang mendalam.
Filosofi Binua Quantum
Bagas Nugroho, salah satu pemain gong dalam produksi ini, menjelaskan bahwa pertunjukan ini merupakan sekuel atau kelanjutan dari seri pertama.
Kisahnya berpusat pada tokoh masyarakat adat Dayak Kanayatn bernama Ne’ Baruakng yang turun ke dunia untuk mengajarkan adat istiadat.
Namun, dalam seri kedua yang bertema “Binua Quantum” ini, sosok Ne’ Baruakng dihadapkan pada realitas perkotaan yang penuh distorsi informasi.
“Konsep Binua Quantum ini menyoroti pertemuan berbagai partikel budaya di kota. Di sini ada orang Dayak, Jawa, Batak, dan lainnya berkumpul. Akibat percampuran yang masif ini, individu yang awalnya memiliki nilai budaya kuat, lama-kelamaan mulai terkikis dan kehilangan jati dirinya karena terikut kebiasaan baru,” ujar Bagas saat diwawancarai pada Kamis (20/11/2025).
Pentas ini menjadi pengingat (reminder) agar generasi muda tidak hanya memandang budaya dari kulit luarnya saja, melainkan menggali filosofi di dalamnya agar tidak hanyut dalam arus modernisasi.
Ikut berita menarik lainnya di Google News ivory-pony-739786.hostingersite.com













