“Sinergi dan kolaborasi daerah akan dapat mempercepat IPR dan WPR dari Menteri ESDM. Apabila izin ini sudah terbit, kita yakin permasalahan lingkungan akan menurun,” tambahnya.
Menyoroti dampak kesehatan, Abu Bakar menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten akan turun langsung untuk melakukan pengecekan serta pengobatan di wilayah terdampak.
Ia juga mendorong partisipasi aktif perusahaan di sekitar lokasi untuk membantu penyediaan air bersih, termasuk pembangunan sumur bor di daerah rawan pencemaran.
“Partisipasi berbagai pihak termasuk perusahaan akan sangat membantu dalam menangani permasalahan ini. Kolaborasi dan sinergi penting kita lakukan bersama untuk kepentingan masyarakat. Ke depan, kita berharap di daerah yang rawan pencemaran air sungai bisa dibangun sumur bor sebagai alternatif ketersediaan air bersih,” pungkasnya.
(DNS)
Ikut berita menarik lainnya di Google News ivory-pony-739786.hostingersite.com